Rabu, 17 Oktober 2018

tugas ilmu budaya dasar radhitya putranugraha


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN KEINDAHAN
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB









NAMA DOSEN    :  SITI PUJIANTI S.I.Kom.                                       
NAMA SISWI       :  Radhitya Putranugraha
NPM                      :  15518732
KELAS                  :  1PA03
MATA KULIAH   :  ILMU BUDAYA DASAR
ALAMAT              :  Jl. Komjen.Pol.M.Jasin No.9, Tugu, Cimanggis, Kota  
                                  Depok, Jawa Barat 16451

















KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Manusia dan Keindahan” serta “Manusia dan Tanggung Jawab” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai manusia dan keindahan serta manusia tanggung jawab, dan yang termasuk di dalamnya. Dengan begitu, kita dapat mengetahui seperti apa keindahan juga tanggung serta hubungannya dengan manusia.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih banyak atas bantuan dari pihak yang telah ikut serta berkontribusi dengan memberikan masukan berupa saran, materi, maupun gagasan lainnya. Terutama kepada Siti Pujianti, S.Kom. selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Karena minimnya pengetahuan dan juga pengalaman penulis, dengan ini penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Demi kesempurnaan, penulis sangat berharap saran dan kritik yang dapat mengevaluasi dan meningkatakan kualitas dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.






Penulis











BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ditinjau dari segi bahasa, Keindahan berasal dari kata Indah, diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, nyaman, bagus benar atau elok. Keindahan identik dengan kebenaran.  Keindahan dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali oleh sifat keindahan yang berbeda-beda dengan sesamanya. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Karena itu merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap umatnya untuk merasakan apa aja yang ada di alam ini.
Maka jika manusia hidup tanpa keindahan pada hakikatnya dia sudah mati. Keindahan bisa membuat kita gembira, bersyukur dan lain-lain. Orang yang hidup tanpa keindahan pada realita maka dia akan cenderung kurang bersemangat. Oleh karena itu, dalam makalah ini kita akan membahas lebih dalam mengenai manusia dan keindahan.
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia.Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individumemiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakinmeningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insantidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dantanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masingindividu berbeda.Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kamimaksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besardalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani) mu."

B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai berikut :
1. Manusia dan Keindahan
a. Apa pengertian manusia?
b. Apa pengertian keindahan?
c. Apa makna keindahan?
d. Bagaimana hubungan manusia dengan keindahan?
e. Bagaimana cara menentukan keindahan?
2. Manusia dan Tanggung Jawab
a. Pengertian Tanggung Jawab
b. Macam-macam Tanggung Jawab
c. Pengertian pengabdian dan Pengorbanan
d. Tanggung jawab bermakna pengabdian yang meliputi kesadaran pengorbanan, dan kewajiban

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Manusia dan Keindahan
a. Mengetahui apa yang dimaksud manusia
b. Mengetahui apa yang dimaksud Keindahan
c. Mengetahui makna keindahan
d. Mengetahui hubungan manusia dengan keindahan
e. Mengetahui cara menentukan keindahan.

2. Manusia dan Tanggung Jawab
a. Mengetahui pengertian tanggung jawab
b. Mengetahui macam-macam tanggung jawab
c. Mengetahui pengertian pengabdian dan pengorbanan
d. Mengetahui tanggung jawab bermakna pengabdian yang meliputi kesadaran pengorbanan, dan kewajiban



BAB II
PEMBAHASAN

1. Manusia dan Keindahan

A. Pengertian Manusia
Pengertian manusia menurut para ahli :
a. Ludwing Binswanger: Manusia adalah makhluk yang mempunyai kemampuan untuk mengada, suatu kesadaran bahwa ia ada dan mampu mempertahankan adanya di dunia.
b. Thomas Aquinas: Manusia adalah suatu substansi yang komplit yang terdiri dari badan dan jiwa.
c. Marx: Manusia adalah entitas yang dapat dikenali dan diketahui.
d. Spinoza, Goethe, Hegel, dan Marx: Manusia adalah makhluk hidup yang harus produktif, menguasai dunia di luar dirinya dengan tindakan mengekpresikan kekuasaan manusiawinya yang khusus, dan menguasai dunia dengan kekuasaannya ini. Karena manusia yang tidak produktif adalah manusia yang reseptif dan pasif, dia tidak ada dan mati.
e. Betrand Russel: Manusia adalah maujud yang diciptakan dalam keadaan bersifat mencari keuntungannya sendiri.
f. Jujun S. Suriasumantri: Manusia adalah makhluk yang mempunyai kedudukan among (unique) di dalam ekosistem, namun juga amat tergantung pada ekosistem itu dan ia sendiri bahkan merupakan bagiannya.







B. Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, yang artinya adalah bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah adalah segala hasil seni meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga), Manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh) Keindahan adalah identik dengan kebenaran atau kenyataan.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya ‘Garis Besar Estetik’ (Filsafat Keindahan) dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”. Kata-kata itu berasal dari bahasa latin “bellum”. Akar Katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir dipendekan sehingga ditulis “bellum”.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan, dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai sesuatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan” the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang dicampuradukan saja disamping itu terdapat juga perbedaan menurut luasnya perngertian ini sebagai berikut:
1) Keindahan dalam arti luas. Meliputi:
i) Keindahan seni
ii) Keindahan alam
iii) Keindahan moral
iv)  Keindahan intelektual
 2) Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dalam menyangkut segala sesuatu yang diserapnya.
3) Keindahan dalam arti terbatas hanya menyangkut sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan, yaitu keindahan bentuk dan warna.



Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan, plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, Sedangkan Aritoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adab kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran .Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.

C. Makna Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast). beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini:
1. Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.
3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaanya itu belum indah. Keindahan harus bisa memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral. 4. Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan.
5.Yang indah memiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat di samakan dengan kebaikan. Jadi yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan.


Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, paling tidak kita bisa menangkap arah atau kecenderungan dari suatu pengertian yang dikemukakan seseorang sesuai dengan pengelompokan seseorang sesuai dengan pengelompokan- pengelompokan yang ada.  Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :

1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya. Dalam hal ini ada 2 pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada objek dan subjek. Yang pertama, yaitu yang bertumpu Keindahan Objektif adalah keindahan yang memang ada pada objeknya  sementara kita sebagai pengamat harus menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang kedua, yang disebut Keindahan Subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subjek yang melihat dan menghayatinya. Disini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (Subjek) tanpa dicampuri keinginan–keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan-kebutuhan pribadi si penghayat.

2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya. Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa inggris yang mengenalnya istilah Beauty untuk keindahan yang pertama, dan isitilah The beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal- hal tertentu yang memang indah.

3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya. Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas.  Dari apa yang dikemukakan di atas, dua hal bisa kita petik, yaitu : Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam- macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna relatif, yaitu sangat tergantung kepada subjeknya.



D. Hubungan Manusia dengan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.

Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.

Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang-orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.

Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:

1. Tata nilai yang telah using
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat manusia, misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman Balai Pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum wanita. Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah "layar terkembang" oleh Sutan Takdir Alisyahbana, "Siti Nurbaya" oleh Marah Rusli.
2. Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta". Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur. 
3. Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.

E. Cara Menentukan Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.

3. Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan.


2. Manusia dan Tanggung Jawab

A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibat.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya.







B. Macam-Macam Tanggung Jawab
• Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.

• Tanggung jawab kepada bangsa dan negara
Dalam bepikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara

• Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

• Tanggung jawab terhadap keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Dan tanggung jawab ini meyangkut kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan keluarga.

• Tanggung jawab kepada masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga manusia yang merupakan anggota masyarakat tentunya mempunyai tanggung jawab masing-masing agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.




C. Pengertian Pengabdian dan Pengorbanan
• Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih, kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
• Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga  pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

D. Tanggung Jawab Bermakna Pengabdian yang Meliputi Kesadaran Pengorbanan, dan Kewajiban
1. Makna pengabdian
Pengabdian asal kata Abdi atau Hamba. Hakekatnya Abdi adalah sama dengan Hamba.Mengabdi kepada Tuhan sama pengertiannya debngan menjadi Hamba Tuhan. Dalam bahasaJawa khususnya, kata abdi diartikan sebagai sseorang yang ikut kepada satu keluargatertentu, menjadi pembantu rumah tangga. Bahkan pada jaman dahilu disaat raja-raja di Indonesia (utamanya di Jawa) masih berkuasa sekali, maka abdi memiliki makna yang lebihdari sekedar pembantu, menjadi pembantu dekat atau abdi dalem bagi raja maupunpermaisurinya dengan mendapatkan tugas-tugas khusus atau terentu sesuai kebutuhanpribadi raja atau permaisurinya.Pengabdian sesungguhnya adalah mencurahkan tenaga dan pikirannya (sebagaitanggung jawab) kepada kepentingan tertentu, seperti kepada Negara/ pemerintah, kepada bangsa atau tanah air, instansi maupun kepada keluarga secara lahir. Namun juga kepadaTuhan yang maha pengasih dan penyayang secara batin atau spiritual.Jelas bahwa hakikat timbulnya pengabdian adalah karena adanya rasa tanggung jawab.





2. Makna Kesadaran
Kesadaran asal kata sadar artinya tahu atau ingat (terhadap sesuatu hal), termasuk memiliki perhatian.Sebagai contoh adanya kesadaran moral, karena memiliki hati nurani atau suara hati yang jujur dan baik serta memperhatikan kepentingan orang lain. Seperti ingin menolong,membantu, dan lain-lain.

3. Makna Pengorbanan
Pengorbanan dapat diartikan sebagai keadaan mempersembahkan, menyatakan baktiserta menyerahkan sesuatu penuh keikhlasan dengan cara mengagungkan. Pengorbanan juga merupakan akibat dari pengabdian secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa mengenal waktudan bias dilakukan kapan saja. Contoh Pengorbanan atas cinta.

4. Makna Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan dan menjadi beban yang harus dilakukiansebaik-baiknya. Tidak boleh dihindari karena menjadi tanggung jawab manusia. Misalnya kewajiban bekerja keras.




  









BAB III
PEMBAHASAN

Kesimpulan
Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan kontemplasi.
Tanggung jawab sangat diperlukan bagi tiap individu dalam menjalani hidup  ini.  dalam  konteks  pergaulan  manusia,  tanggung  jawab  adalah suatu  keberanian.  Orang  yang  bertanggung  jawab  adalah  orang  yang berani  menanggung  resiko  atas  segala  halyang  menjadi  tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana,  tidak  pengecut  dan  mandiri.  Dengan  rasa  tanggung  jawab, orang    yang    bersangkutan    akan    selalu    berusaha    memenuhi kewajibannya    melalui    seluruh    potensi    dirinya.    Orang    yang bertanggung  jawab  adalah  orang  mau  berkorban  untuk  kepentingan orang lain ataupun orang banyak.Orang  yang  bertanggung  jawab  dapat  memperoleh  kebahagiaan, sebab  ia  dapat  menunaikan  kewajibannya  dengan  baik.  Kebahagiaan tersebut  dapat  dirasakan  oleh  dirinya  sendiri  ataupun  oleh  orang lain/banyak.  Sebaliknya  orang  yang  tidak  bertanggung  jawab  akan menghadapai  kesulitan,  sebab  ia  tidak  melaksanakan  kewajibannya dengan  baik  dan  tentunya  tidak  mengikuti  aturan,  norma  serta  nilai-nilai yang berlaku.




DAFTAR PUSTAKA

https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/17/pengertian-manusia/
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/pengertian- https://www.kompasiana.com/nopalmtq/5529e68b6ea8342572552d24/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab
https://ru.scribd.com/doc/167261678/Arti-Pengabdian