TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN KEINDAHAN
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
NAMA
DOSEN : SITI PUJIANTI
S.I.Kom.
NAMA
SISWI : Radhitya Putranugraha
NPM
: 15518732
KELAS
: 1PA03
MATA
KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
ALAMAT
: Jl. Komjen.Pol.M.Jasin No.9, Tugu, Cimanggis,
Kota
Depok, Jawa Barat 16451
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Manusia dan Keindahan” serta
“Manusia dan Tanggung Jawab” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan mengenai manusia dan keindahan serta manusia tanggung jawab, dan yang
termasuk di dalamnya. Dengan begitu, kita dapat mengetahui seperti apa
keindahan juga tanggung serta hubungannya dengan manusia.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
banyak atas bantuan dari pihak yang telah ikut serta berkontribusi dengan
memberikan masukan berupa saran, materi, maupun gagasan lainnya. Terutama
kepada Siti Pujianti, S.Kom. selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Karena minimnya pengetahuan dan juga
pengalaman penulis, dengan ini penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Demi kesempurnaan, penulis sangat berharap saran dan kritik
yang dapat mengevaluasi dan meningkatakan kualitas dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ditinjau dari segi bahasa, Keindahan berasal
dari kata Indah, diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, nyaman,
bagus benar atau elok. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
dalam arti estetika murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Keindahan dalam arti
terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda
yang dapat diserap dengan Indera Penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan
warna.
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali oleh
sifat keindahan yang berbeda-beda dengan sesamanya. Keindahannya baik dari
dalam, dari luar, maupun yang ada disekitarnya. Karena itu merupakan pemberian
dari Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap umatnya untuk merasakan apa aja yang ada
di alam ini.
Maka jika manusia hidup tanpa keindahan pada
hakikatnya dia sudah mati. Keindahan bisa membuat kita gembira, bersyukur dan lain-lain.
Orang yang hidup tanpa keindahan pada realita maka dia akan cenderung kurang
bersemangat. Oleh karena itu, dalam makalah ini kita akan membahas lebih dalam
mengenai manusia dan keindahan.
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai
makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam
kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut
pengabdian dan pengorbanan.Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang
mendasar dalam diri manusia.Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh
faktor eksternal. Setiap individumemiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik
bila kepribadian orang tersebut semakinmeningkat. Ia akan selalu ada dalam diri
manusia karena pada dasarnya setiap insantidak bisa melepaskan diri dari
kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dantanggung jawab. Inilah yang
menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masingindividu berbeda.Tanggung
jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kamimaksud adalah
perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besardalam mengarahkan
sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati
(nurani) mu."
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan maka dapat dibuat
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Manusia dan Keindahan
a. Apa pengertian manusia?
b. Apa pengertian keindahan?
c. Apa makna keindahan?
d. Bagaimana hubungan manusia dengan keindahan?
e. Bagaimana cara menentukan keindahan?
2. Manusia dan Tanggung Jawab
a. Pengertian Tanggung Jawab
b. Macam-macam Tanggung Jawab
c. Pengertian pengabdian dan Pengorbanan
d. Tanggung jawab bermakna pengabdian yang meliputi kesadaran
pengorbanan, dan kewajiban
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Manusia dan Keindahan
a. Mengetahui apa yang dimaksud manusia
b. Mengetahui apa yang dimaksud Keindahan
c. Mengetahui makna keindahan
d. Mengetahui hubungan manusia dengan keindahan
e. Mengetahui cara menentukan keindahan.
2. Manusia dan Tanggung Jawab
a. Mengetahui pengertian tanggung jawab
b. Mengetahui macam-macam tanggung jawab
c. Mengetahui pengertian pengabdian dan pengorbanan
d. Mengetahui tanggung jawab bermakna pengabdian yang meliputi
kesadaran pengorbanan, dan kewajiban
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manusia dan Keindahan
A. Pengertian Manusia
Pengertian manusia menurut para ahli :
a. Ludwing Binswanger: Manusia adalah makhluk yang mempunyai
kemampuan untuk mengada, suatu kesadaran bahwa ia ada dan mampu mempertahankan
adanya di dunia.
b. Thomas Aquinas: Manusia adalah suatu substansi yang komplit
yang terdiri dari badan dan jiwa.
c. Marx: Manusia adalah entitas yang dapat dikenali dan
diketahui.
d. Spinoza, Goethe, Hegel, dan Marx: Manusia adalah makhluk
hidup yang harus produktif, menguasai dunia di luar dirinya dengan tindakan
mengekpresikan kekuasaan manusiawinya yang khusus, dan menguasai dunia dengan
kekuasaannya ini. Karena manusia yang tidak produktif adalah manusia yang
reseptif dan pasif, dia tidak ada dan mati.
e. Betrand Russel: Manusia adalah maujud yang diciptakan dalam
keadaan bersifat mencari keuntungannya sendiri.
f. Jujun S. Suriasumantri: Manusia adalah makhluk yang mempunyai
kedudukan among (unique) di dalam ekosistem, namun juga amat tergantung pada
ekosistem itu dan ia sendiri bahkan merupakan bagiannya.
B. Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, yang
artinya adalah bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang
mempunyai sifat indah adalah segala hasil seni meskipun tidak semua hasil seni
indah, pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga), Manusia
(wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh) Keindahan adalah identik dengan
kebenaran atau kenyataan.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya ‘Garis
Besar Estetik’ (Filsafat Keindahan) dalam bahasa inggris keindahan itu
diterjemahkan dengan kata “beautiful” Perancis “beau”, Italia dan Spanyol
“bello”. Kata-kata itu berasal dari bahasa latin “bellum”. Akar Katanya adalah
“bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi
“bonellum” dan terakhir dipendekan sehingga ditulis “bellum”.
Manusia setiap waktu memperindah diri,
pakaian, rumah, kendaraan, dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan
menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukan betapa manusia sangat
gandrung dan mencintai keindahan. Menurut cakupannya orang harus membedakan
keindahan sebagai sesuatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu
yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa inggris sering dipergunakan
istilah “beauty” (keindahan) dan” the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam
pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kadang dicampuradukan saja
disamping itu terdapat juga perbedaan menurut luasnya perngertian ini sebagai
berikut:
1) Keindahan dalam arti luas. Meliputi:
i) Keindahan seni
ii) Keindahan alam
iii) Keindahan moral
iv) Keindahan intelektual
2) Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut
pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dalam menyangkut segala sesuatu
yang diserapnya.
3) Keindahan dalam arti terbatas hanya menyangkut sesuatu yang
dapat dilihat dan dirasakan, yaitu keindahan bentuk dan warna.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian
semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan, plato
misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, Sedangkan
Aritoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga
menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah.
Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adab
kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti
estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan
harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran .Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan
keindahan intelektual.
C. Makna Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok
tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah
kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan
(balance) dan pertentangan (contrast). beberapa persepsi tentang keindahan
berikut ini:
1. Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan
bagi yang melihat.
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang
teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan
keseluruhan itu sendiri.
3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaanya itu
belum indah. Keindahan harus bisa memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan
yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk
memupuk moral. 4. Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan.
5.Yang indah memiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi
yang harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat di samakan dengan kebaikan.
Jadi yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa
senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak
memberikan pengalaman yang menyenangkan.
Namun demikian, dari berbagai pengertian yang
ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian
tersendiri, paling tidak kita bisa menangkap arah atau kecenderungan dari suatu
pengertian yang dikemukakan seseorang sesuai dengan pengelompokan seseorang
sesuai dengan pengelompokan- pengelompokan yang ada.
Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak
atau landasannya. Dalam hal ini ada 2 pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu
pada objek dan subjek. Yang pertama, yaitu yang bertumpu Keindahan Objektif
adalah keindahan yang memang ada pada objeknya sementara kita sebagai
pengamat harus menerima sebagaimana mestinya. Sedangkan yang kedua, yang
disebut Keindahan Subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi
subjek yang melihat dan menghayatinya. Disini keindahan diartikan sebagai
segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan
penghayat (Subjek) tanpa dicampuri keinginan–keinginan yang bersifat praktis,
atau kebutuhan-kebutuhan pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada
cakupannya. Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara
keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindahan sebagai sebuah benda tertentu
yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam
penggunaan bahasa inggris yang mengenalnya istilah Beauty untuk keindahan yang
pertama, dan isitilah The beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda
atau hal- hal tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam
arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Dari
apa yang dikemukakan di atas, dua hal bisa kita petik, yaitu : Pertama,
keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu
keindahan sudah barang tentu bisa bermacam- macam. Kedua, keindahan sebagai
pengertian mempunyai makna relatif, yaitu sangat tergantung kepada subjeknya.
D. Hubungan Manusia dengan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa
dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan
dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan)
yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan
mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang
tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan
Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini
bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Dalam seni, seni
berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia
mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat
(visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang
tersebut. keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan
Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep
keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas
keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan
itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya
tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu
berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang
lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda
dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan
untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai
kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang-orang yang saleh
merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi
yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia,
manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi. Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Ada beberapa alasan
mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1. Tata nilai yang telah using
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat
ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai
hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya
kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad laki-laki. Tata
nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan
masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan
dan digantikan dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang menghargai
dan mengangkat martabat manusia, misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para
sastrawan zaman Balai Pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan
memperbaiki nasib kaum wanita. Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan
ini ialah "layar terkembang" oleh Sutan Takdir Alisyahbana,
"Siti Nurbaya" oleh Marah Rusli.
2. Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai
kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat
diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi
kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan
ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu
dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu
harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya
seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S.
Rendra berjudul "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta". Di sini
pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad
wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari
pelacur.
3. Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu
menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,
serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak
mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan,
dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak
bermanfaat bagi kemanusiaan.
4. Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui
keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.
Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat
meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan
Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan
seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena
itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita
cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.
E. Cara Menentukan Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu
sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila
obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada
obyek dan subyek.
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi
artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung
unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu
tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir
berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal.
3. Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan)
lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang
halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam
masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya
ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong,
bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan
dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi
nilai keindahan dari seseorang.
4. Kontemplasi
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan
mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil
penciptaan.
2. Manusia dan Tanggung Jawab
A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut
kamus umum bahasa Indonesia adalah kewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibat.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya.
B. Macam-Macam Tanggung Jawab
• Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap
orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.
• Tanggung jawab kepada bangsa dan negara
Dalam bepikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia
harus bertanggung jawab kepada Negara
• Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung
jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab
langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui
berbagai macam agama.
• Tanggung jawab terhadap keluarga
Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Dan tanggung
jawab ini meyangkut kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan
keluarga.
• Tanggung jawab kepada masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia
lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Sehingga manusia yang
merupakan anggota masyarakat tentunya mempunyai tanggung jawab masing-masing
agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
C. Pengertian Pengabdian dan Pengorbanan
• Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat
ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta kasih, kasih sayang,
hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu
pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari
penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
• Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung
unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
D. Tanggung Jawab Bermakna Pengabdian yang Meliputi Kesadaran
Pengorbanan, dan Kewajiban
1. Makna pengabdian
Pengabdian asal kata Abdi atau Hamba. Hakekatnya Abdi adalah
sama dengan Hamba.Mengabdi kepada Tuhan sama pengertiannya debngan menjadi
Hamba Tuhan. Dalam bahasaJawa khususnya, kata abdi diartikan sebagai sseorang
yang ikut kepada satu keluargatertentu, menjadi pembantu rumah tangga. Bahkan
pada jaman dahilu disaat raja-raja di Indonesia (utamanya di Jawa) masih
berkuasa sekali, maka abdi memiliki makna yang lebihdari sekedar pembantu,
menjadi pembantu dekat atau abdi dalem bagi raja maupunpermaisurinya dengan
mendapatkan tugas-tugas khusus atau terentu sesuai kebutuhanpribadi raja atau
permaisurinya.Pengabdian sesungguhnya adalah mencurahkan tenaga dan pikirannya
(sebagaitanggung jawab) kepada kepentingan tertentu, seperti kepada Negara/
pemerintah, kepada bangsa atau tanah air, instansi maupun kepada keluarga
secara lahir. Namun juga kepadaTuhan yang maha pengasih dan penyayang secara
batin atau spiritual.Jelas bahwa hakikat timbulnya pengabdian adalah karena
adanya rasa tanggung jawab.
2. Makna Kesadaran
Kesadaran asal kata sadar artinya tahu atau ingat (terhadap
sesuatu hal), termasuk memiliki perhatian.Sebagai contoh adanya kesadaran moral,
karena memiliki hati nurani atau suara hati yang jujur dan baik serta
memperhatikan kepentingan orang lain. Seperti ingin menolong,membantu, dan
lain-lain.
3. Makna Pengorbanan
Pengorbanan dapat diartikan sebagai keadaan mempersembahkan,
menyatakan baktiserta menyerahkan sesuatu penuh keikhlasan dengan cara
mengagungkan. Pengorbanan juga merupakan akibat dari pengabdian secara ikhlas
tanpa pamrih, tanpa mengenal waktudan bias dilakukan kapan saja. Contoh
Pengorbanan atas cinta.
4. Makna Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan dan menjadi beban yang
harus dilakukiansebaik-baiknya. Tidak boleh dihindari karena menjadi tanggung
jawab manusia. Misalnya kewajiban bekerja keras.
BAB III
PEMBAHASAN
Kesimpulan
Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam
itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan
menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan pertentangan
(contrast). Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari
keselarasan dan pertentangan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah
yang selalu berdampingan. Dua hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia.
Manusia diberikan keindahan yang sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Oleh sebab itu, manusia diharapkan untuk selalu menjaga keindahan-keindahan
yang dimilikinya, yang ada pada dirinya agar senantiasa keindahan tersebut
dapat berguna dan dinikmati oleh semua orang, serta untuk mengetahui suatu
keindahan dibutuhkan hal-hal seperti renungan, keserasian, kehalusan dan
kontemplasi.
Tanggung jawab sangat diperlukan bagi tiap
individu dalam menjalani hidup ini. dalam konteks
pergaulan manusia, tanggung jawab adalah suatu
keberanian. Orang yang bertanggung jawab
adalah orang yang berani menanggung resiko
atas segala halyang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur
terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana,
tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa
tanggung jawab, orang yang
bersangkutan akan selalu
berusaha memenuhi kewajibannya
melalui seluruh potensi
dirinya. Orang yang bertanggung
jawab adalah orang mau berkorban untuk
kepentingan orang lain ataupun orang banyak.Orang yang
bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,
sebab ia dapat menunaikan kewajibannya
dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan
oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang
lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak
bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab
ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik
dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma
serta nilai-nilai yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/17/pengertian-manusia/
https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/pengertian- https://www.kompasiana.com/nopalmtq/5529e68b6ea8342572552d24/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab
https://ru.scribd.com/doc/167261678/Arti-Pengabdian
